Archive for Agustus 2019
B. Desain pada Multimedia Interaktif
Untuk membuat desain sebuah solusi terutama yang dalam bentuk
sebuah poduk atau aplikasi tentuya dibutuhkan metode yang akan menjadi arahan
dalam proses pembuatan dan perancangan. Karena menguasai materi yang
diajarkannya, akan tetapi pengetahuan dasar tentang desain yang baik,
komposisi, tata letak, warna, dan elemen kesenirupaan sangat minim dikuasai.
1. Penggunaan Teori Desain
Sebuah
desain media interaktif yang baik adakalanya terbentur dengan pengetahuan dasar
desain untuk membuat media tersebut. Misalnya sebuah media pembelajaran dibuat
menggunakan desain dengan melibatkan grafis, audio, video, warna, dan elem
secara tidak langsung. Desain sekarang ini lebih mengarah mengenai,
menciptakan, dan dibutuhkan sesuatu yang diinginkan oleh end-user. Berikut tahap-tahap
teori desain yaitu:
a. Design Treatment
Definisi
design treatment sebagai sebuah istilah desain yang berhubungna dengan analisis
jenis produk yang akan dibuat dan membutuhkan faktor-faktor tertentu untuk
membuatnya. Sebuah media yang berhubungan dengan warna dan elemen memiliki
kemampuan untuk diulang-ulang, meskipun tidak menutup kemungkinan pada media
yang dimainkan hanya satu kali saja oleh audiense karena merasa sudah cukup. Proses
analisis yang berhubungan media tersebut, diantaranya materi yang akan
disampaikan, target audience media yang
akan dibuat, fitur-fitur yang akan ditampilkan, media sejenis yang sudah ada
sebelumnya, dan waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan media tersebut.
b. Visual Development Phase
Pembuatan
aset-aset visual dilakukan pada tahap visual development phase dengan ruang
lingkup berupa grafik yang akan digunakan sebagai objek dalam media,efek
visual, penggunaan huruf (typografi) dan grafik interface.
c. Programming Phase
Pekerjaan
pemrograman membutuhkan ketelitian dan pemahaman atas logika, hal ini juga
diperlukan dalam sebuah aplikasi media, warna, dan elemen. Guna mempermudah
dalam proses pemrgraman dapat menggunakan bantuan flowchart (diagram alur). Fowchart
identik dengan suatu bagan menggunakan simbol-simbol tertentu.
d. Testing Phase
Tahap
testing phase identik dengan sebuah proses pengumpulan informasi untuk
memperbaiki segala kesalahan desain dan kesalahan programming. Tahap ini
diperlukan sebagai bentuk kontrol kualitas (quality control) dari media warna
dan elemen yang dibuat. Sebab dari tahap inilah akan diketahui berbagai
kesalahan, misalnya kesalahan penulisan materi, kesalahan ukuran interfcae,
kesalahan logika, dan lain-lain. Dengan adanya masukan-masukan tersebut dapat
melakukan perbaikan ulang, dengan tujuan memperoleh hasil akhir yang bnar-benar
siap untuk dipublikasikan.
2. Prinsip Desain Multimedia Interaktif dengan
Media Warna Dan Elemen